WARTAMU, YOGYAKARTA - Berita hoax yang saat
ini kerap menyebar di masyarakat, menurut Haedar Nashir, Ketua Umum PP
Muhammadiyah yaitu bersumber dari kegemaran seseorang yang berlebihan
dalam menyampaikan sebuah informasi di media sosial maupun dalam
kehidupan bermasyarakat.
Haedar melihat dari Psikososial ada keinginan di dalam masyarakat untk
berlomba-lomba dalam menyampaikan sebuah informasi, dan ada rasa bangga
jika menjadi yang pertama setelah melakukan hal tersebut, meskipun
belum pasti kebenarannya.
“Karena saking inginnya menjadi yang pertama dalam menyebarkan
informasi tersebut, lalu daya kritis masyarakat menjadi berkurang dalam
menyikapi sebuah informasi yang didapat,” ungkap Haedar, Kamis (12/1)
dalam tausyiah ba’da dzuhur yang diselenggarakan di Kantor PP
Muhammadiyah Cik Ditiro Yogyakarta.
Padahal, menurut Haedar dalam Al-Quran surah Al-Hujurat ayat 5 telah disebutkan, “Hai
orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik(orang yang
tidak sejalan kata dan tindakan) dalam membawa suatu berita, maka
periksalah (memperjelas sesuatu) dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya
yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan kamu itu”.
“Manusia meiliki sifat tergesa-tergesa, khususnya dalam menyampaikan
sesuatu. Bahkan terkadang ada juga berita yang sudah lama, kemudian
karena isunya sedang naik, berita yang sudah lama itu kembali
dimunculkan untuk membuat kekisruhan di masyarakat,” ungkap Haedar.
Haedar menegaskan, bahwa penting untuk kita (umat islam) dalam
menggunakan media sosial mengedepankan akhlak islami, salah satu ciri
akhlak islami yaitu dengan tabayyun terhadap sebuah berita.
“Lebih dari itu dengan akhlak islami kita juga harus tetap baik dalam
bertutur kata, jangan mudah terpancing emosi terhadap sesuatu yang belum
jelas, dan harus cerdas memaknainya,” pungkas Haedar.
sumber : muhammadiyah.or.id
0 komentar:
Posting Komentar