WARTAMU, BENGKULU - Indonesia saat ini masih memiliki
berbagai permasalahan yang belum terselesaikan, salah satunya yaitu
terkait dengan kesenjangan, termasuk pendidikan.
Pemerintah dalam mengatasi kesenjangan tersebut memiliki solusi dengan
membuat program Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu
Indonesia Sejahtera.
“Kartu Indonesia Pintar merupakan bentuk cerminan dari semangat
Al-Maun, yang mana merupakan spirit Muhammadiyah dalam berdakwah,” ucap
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy ketika memberikan
keynote speech dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas)
Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Muhammadiyah, Selasa
malam (6/9) bertempat di Kantor Gubernur Provinsi Bengkulu.
Kembali dilanjutkan oleh Muhadjir, anak yatim yang dimaksud dalam
surah Al-Maun bukan berarti ditinggal mati orangtuanya, melainkan semua
anak yang terlantar itulah anak yatim.
“Termasuk anak-anak yang dimana orangtuanya tidak berdaya untuk
menyekolahkan anaknya itu termasuk kategori anak yatim,” lanjut
Muhadjir. Bahkan anak yang ditinggal oleh orang tuanya belum tentu
menjadi anak yatim, jika orang tuanya ketika meninggal memiliki harta
yang berlimpah dan dapat digunakan oleh anaknya.
Kembali dijelaskan oleh Muhadjir, Mengapa dalam surah Al-Maun
menekankan pentingnya kita berpihak dalam membantu anak yatim dan anak
terlantar ?
“Karena itu merupakan ancaman terjadinya generasi yang hilang,” jelas Muhadjir.
“Generasi yang hilang adalah apabila anak seseorang yang dari keluarga
tidak beruntung dia akan menjadi keluarga yang tidak beruntung lagi.
Contohnya ketika ada keluarga yang miskin, dan kemudian anaknya
mengikuti jejak orang tuanya hidup dalam kemiskinan, itulah arti dari
generasi yang hilang,” lanjut Muhadjir.
sumber : http://muhammadiyah.or.id
0 komentar:
Posting Komentar